Banjarmasin-f.pks Kondisi trotoar
di berbagai kawasan di Kota Banjarmasin saat ini tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya yaitu fungsi sebagai tempat berjalan bagi pejalan kaki. Namun
yang banyak di temui adalah trotoar digunakan sebagai tempat berjualan pedagang
kaki lima, lahan parkir, tempat menanam pohon dan sebagainya. Hal ini
menjadi perhatian Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, H. Mushaffa Zakir,
Lc.
Menurutnya, kualitas fisik fasilitas pejalan kaki yang ada banyak
trotoar yang rusak, berlubang dan memiliki permukaan yang tidak rata. Selain
itu ada jalur trotoar yang terputus-putus karena dipergunakan sebagai jalan
masuk banyaknya gedung dan bangunan di pinggir jalan. Juga trotoar yang rusak
seiring tumbuhnya pohon-pohon penghijauan.
Kami mendukung upaya penataan Kota yang telah dan akan
berjalan agar Kota Banjarmasin lebih baik lagi. Menjadi Kota yang asri, teduh,
bersih dan nyaman. Seperti melakukan penanaman dan mempercantik trotoar serta
sudut persimpangan jalan kota dengan membuat taman-taman kecil. Trotoar yang dikombinasikan
dengan jalur hijau dan jalur penempatan tanaman penghijauan.
Hal tersebut juga sebagai upaya untuk mengantisipasi
permasalahan-permasalahan di atas trotoar seperti dipergunakan untuk berjualan
dan parkir. Namun dari upaya tersebut
jangan sampai mengurangi fungsi trotoar
dan hak para pejalan kaki. Karena jika tidak tersedia ruang bagi para pejalan
kaki, maka pejalan kaki akan berjalan di badan jalan yang dapat membahayakan
keselamatannya, ujar Mushaffa.
Selain itu perlu dibangun trotoar-trotoar baru pada
kawasan yang belum tersedia. Dan trotoar-trotoar yang ada perlu dilakukan
penataan kembali. Walaupun berupa trotoar yang terbatas dan sempit, namun tetap
mendukung sistem penghubung dari kawasan yang satu dengan kawasan lainnya dalam
sistem tata ruang kota.
Ditambahkannya, melihat perkembangan kota-kota besar
di Indonesia, saat ini kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Bandung dan Solo
berlomba-lomba untuk membuat jalur pedestrian (jalur pejalan kaki) yang baik
dan representatif. Yaitu jalur pejalan kaki yang lebar, rindang dan
menghubungkan berbagai kawasan di pusat kota yang iconik dan mendukung
pariwisata Kota.
Kami mengharapkan kedepannya Kota Banjarmasin bekerjasama
dengan Pemerintah Provinsi perlu kiranya melakukan pembenahan serupa. Sebagai
contoh dapat dimulai dari kawasan pedestrian sekitar Masjid Raya Sabilal
Muhtadin terhubung dengan jalur pejalan kaki di jalan Lambung mangkurat, jalan
Jendral Sudirman, dan kawasan sekitar pusat Kota, yang menghubungkan kawasan perkantoran,
perhotelan, pusat perdagangan, taman kota dan tempat tujuan wisata siring
sungai Martapura. [red/ww]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar